Konflik Israel-Palestina
Gencatan senjata yang dilakukan oleh Zionis Israel
Telah menumpaskan ribuan nyawa tak berdosa
Darah mengucur dari pelipis kepala
Jasadnya telah kembali ke tanah
Tersenyum diakhir hidupnya
Pintu-pintu surga telah menantinya
Peluru dan bom mengudara di tanah merah
Semua bangunan runtuh dalam sekejap
Anak-anak kecil ketakutan disertai rasa trauma berat yang dialaminya
Suara jeritan dan tangisan menggema ke seluruh dunia
Tak ada tempat perlindungan bagi mereka
Bahkan tenda pengungsian dan rumah sakit pun hancur
Suramnya harapan yang telah dibangun sejak lama
Pejuang Hamas berjuang sampai titik darah penghabisan
Mereka bertaruh nyawa
Demi kota Gaza
Semangat juangnya berkobar-kobar
Bagai api yang menyala, membara
Ketapang, 01 Desember 2023
Menuju Kemenangan
Jalan terjal tetap dilewati
Walau hati sedang goyah di tengah jalan
Rintangan berusaha menghadangnya
Hanya memiliki satu nyawa demi menuju kemenangan
Meski, kemungkinan besar akan gugur
Membawa tekad, terus melangkah lebih jauh
Motivasi diberikan oleh diri sendiri
Dijadikan bahan pertimbangan
Perjalanan hidup kelam
Kini berubah
Satu warna menjadi putih meta
Transformasi diri positif telah dirasakan
Hari demi hari mengalami nasib baik
Perjuangan menyakinkan adanya keberhasilan
Setelah terjadi kegagalan berulang-ulang
Sekarang, mulai menyadari
Hal itu nyata adanya
Ketapang, 10 Februari 2024
Titik Akhir Kematian
Hanya tersisa sedikit waktu
Meninggalkan dunia yang penuh tipu daya
Mengucapkan selamat tinggal untuk selama-lamanya
Serta berterima kasih atas semuanya
Raga ini akan kembali ke pemilik-Nya
Malaikat maut telah menunjukkan dirinya
Seketika mata menjadi buram melihat sekitar
Sekujur tubuh kaku tak bergeming
Jiwa yang tenang mengindahkan peringatan hari kematian
Seribu kebaikan telah dilakukan semasa hidupnya
Wajahnya bersinar terang benderang
Semerbak wangi bunga kasturi melekat pada tubuhnya
Duka mendalam
Mengetuk empati dan simpati
Ketapang, 20 Februari 2024
Baca juga beragam artikel yang membahas terntang perempuan, kesetaraan gender, dan feminisme di rubrik PUAN
Ditulis oleh Amanda Amalia Putri. Lahir di Banyuwangi. Kini, mengisi waktu luangnya dengan menulis puisi. Puisi-puisinya termuat di Darus, Nolesa, Pronesiata, Riausastra, Sumenep News, dan Sepenuhnya.