Histori Maya
Ini jelas bukan salahmu, tuan
Diriku yang terus-menerus menaruh harapan padamu
Memaksakan diri untuk bisa bersanding denganmu
Sedangkan kau tidak pernah memintaku
untuk masuk dalam kehidupanmu
Di mana kehadiranku tak dianggap
Jika kehadiranku adalah musibah bagimu
Maka aku akan menjauh darimu
Namun, bolehkah aku meminta sedikit waktu
untuk mencoba mendekatimu?
Berikanlah aku kesempatan, tuan
Apapun yang kau inginkan,
akan kukabulkan
Menyisihkan sebagian waktu untukmu
Mari kita berbicara lebih jauh
Mengenai masalah kedepannya
Ingin mengetahui sampai dimana kisah ini,
terus berlanjut atau berhenti
Ketapang, 21 Mei 2024
Baca juga Titik Akhir Kematian dan Puisi Lainnya Amanda Amalia Putri
Kubalut Luka Hatimu
Apa sebabnya kau meragukan ketulusan cintaku?
Apa perlu kuberi bukti untuk menunjukkan
rasa ketertarikanku padamu?
Bahkan mercapada pun mengetahuinya
Aku tidak bermain-main soal cinta
Keyakinan yang dapat menampilkan fakta
Aku mencintaimu lebih dari apapun
Izinkan aku memelukmu
Izinkan aku menyembuhkan luka hatimu
Aku berjanji padamu,
Mengembalikan senyum ceriamu
Akan kubuat kau bersinar seperti kala itu
Percayalah padaku,
Hanya aku yang bisa memahami gundah gulana
yang memusingkan isi pikiranmu
Ketapang, 21 Mei 2024
Baca juga beragam PUISI karya para penyair.
Penobatan Sang Raja
Lemari pakaian berisikan kumpulan senjata tajam
Simbol-simbol kerajaan tertata rapi di balik kastil
Kotak penelusuran masih tersegel rapat
Gantungan kunci berbentuk bintang
yang dapat membukanya
Wasiat rahasia telah terungkap
Mengumumkan keseluruhan isi wasiat yang telah dibacanya
Deru tapak kaki kuda bergemuruh
Gemerincing lonceng menyambut kedatangannya
Para prajurit mengawal dari berbagai tempat
Keamanan adalah keutamaan
Hanya orang penting
yang mendapatkan undangan khusus dari kerajaan
Upacara pelantikan akan disegerakan
Menganugerahkan wewenang dan simbol jabatan
Siap menghadapi berbagai rintangan
yang akan menghalangi jalannya
Ketapang, 21 Mei 2024
Baca juga ragam pemikiran dari para tokoh dan pemikir di rubrik HIBERNASI
Ditulis oleh Amanda Amalia Putri. Lahir di Banyuwangi. Kini mengisi waktu luangnya dengan menulis puisi. Karya-karyanya telah dimuat di media cetak, media online, dan antologi.
Editor: Pemulung Rasa