Pelatihan dan Penerapan Pembuatan Media Pembelajaran Digital bagi Guru SMPN Kota Magelang

Sudah saatnya guru meng-upgrade kemampuannya terhadap teknologi digital, agar mampu membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif

Pelatihan membuat media pembelajaran bagi guru merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menciptakan materi atau alat bantu yang mendukung proses belajar mengajar. Pentingnya membuat pelatihan media pembelajaran bagi para guru sangat signifikan terutama dalam mendukung kualitas proses belajar mengajar. Pada kegiatan pelatihan di sekolah mitra terdapat beberapa hal penting yang disampaikan guna memotivasi kreativitas para guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Pertama, guru diperkenalkan pada berbagai jenis media yang dapat digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar dan pentingnya media yang menarik dan interaktif. Hal ini bertujuan untuk memberikan berbagai referensi media pembelajaran yang relevan. Selanjutnya para guru diberikan pelatihan penggunaan teknologi digital menggunakan perangkat lunak dan aplikasi untuk membuat media pembelajaran seperti Canva dan Flipbook. 

Para guru diberikan tutorial pembuatan media Flipbook dan didampingi oleh narasumber dan tim pengabdian. pendampingan tersebut dilakukan mulai dari tahap penyiapan materi, bahan pendukung berupa gambar, video dan kuis interaktif, layout media sampai memasukkan web Flipbook. 

Baca juga ragam pemikiran dan pandangan dari para pakar, peneliti, dosen, dan pemikir di bidangnya di rubrik HIBERNASI

Salah satu media digital yang dapat memfasilitasi kebutuhan dan motivasi belajar siswa adalah media pembelajaran dalam bentuk Flipbook. Format media Flipbook dapat menyajikan materi secara interaktif dan menarik. Selain itu, dapat menggabungkan teks, gambar, video, dan animasi untuk membantu siswa memahami materi dengan cara yang lebih dinamis. 

Flipbook dapat membantu memahami materi yang membutuhkan visualisasi atau penjelasan yang mendalam.

Mengingat, selama ini mata pelajaran Bahasa Indonesia dipandang sebagai materi pelajaran yang kurang menarik karena berorientasi pada teks-teks panjang dan kurang dipahami sehingga perlu media yang dapat membantu memvisualisasikan materi Bahasa Indonesia. Visualisasi membutuhkan konten yang menarik bagi siswa. Oleh karena itu, perlu adanya integrasi potensi lokal dalam pembelajaran bahasa Indonesia berbentuk media pembelajaran digital.

Pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dijadikan tema (konten) yang mewarnai substansi pembelajaran. Penerapan bahan ajar yang terintegrasi dengan budaya lokal, pembelajaran akan berjalan dengan lebih efektif, dan siswa merasa senang dan berperan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran serta dapat mengaitkan materi yang telah dipelajarinya dengan konteks kehidupan.

Baca juga beragam karya sastra di rubrik TETES EMBUN

Kedua, para guru juga diajarkan cara melakukan evaluasi efektivitas media pembelajaran yang dibuat dan cara mengembangkan media yang lebih baik berdasarkan feedback dari siswa. Evaluasi ini penting dilakukan sebagai upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran. Media pembelajaran yang baik dapat membantu siswa memahami konsep yang kompleks dengan lebih mudah. 

Misalnya, visualisasi konsep melalui video untuk memperjelas penjelasan guru. Hal ini meningkatkan pemahaman siswa dan mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran. 

Pelatihan pembuatan media pembelajaran dapat meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan materi ajar. Melalui keterampilan ini guru dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam kelas. Pada era sekarang, sudah saatnya guru meng-upgrade kemampuannya terhadap teknologi digital. Beragam teknologi digital dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran (materi dan karakteristik siswa).

Baca juga beragam artikel yang membahas tentang perempuan, kesetaraan gender, dan feminisme di rubrik PUAN

Rangkaian kegiatan pelatihan dilanjutkan kegiatan penerapan media pembelajaran di kelas. Media pembelajaran diintegrasikan dengan kearifan lokal. Melalui cara integrasi potensi lokal dalam materi pembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya memperkaya materi pelajaran. 

Kearifan lokal dapat dijadikan konten pembelajaran untuk meningkatkan relevansi. Konten yang berkaitan dengan kearifan lokal membuat materi pelajaran lebih relevan dan menarik bagi siswa. Ketika siswa belajar tentang hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, cenderung lebih terlibat dan termotivasi untuk belajar.

Ditulis oleh Linda Eka Pradipta, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia & Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Tidar

*





About the Author

Ruang Bertukar Pikiran, Kenangan, dan Kegelisahan

Post a Comment